Apa itu HPV DNA?

Jakarta, Rabu 08 Mei 2025

HPV adalah virus DNA yang dapat menular melalui kontak langsung. Infeksi HPV tipe risiko tinggi dapat menyebabkan perubahan sel serviks yang berpotensi menjadi kanker serviks. 

HPV DNA dapat dilakukan bersamaan dengan pap smear sebagai pemeriksaan penyaring kanker serviks. 

Beberapa kelompok yang berisiko mengalami infeksi HPV tipe risiko tinggi, di antaranya: Wanita di atas 30 tahun, Memiliki gangguan kekebalan tubuh (HIV atau lupus), Berhubungan seksual di usia belia (< 20 tahun), Bergonta-ganti pasangan seksual, Merokok. 

HPV bisa sembuh, karena sistem imun akan memproduksi antibodi yang melawan virus HPV dan membersihkannya dari tubuh. 

Tujuan pemeriksaan HPV DNA 

·      Mendeteksi dini kanker serviks.

·      Memantau lebih lanjut jika hasil tes menunjukkan adanya infeksi HPV berisiko tinggi

Cara pemeriksaan HPV DNA 

·      Mengambil sampel sel dari leher rahim (serviks)

·      Mengambil sampel urin.

·      Sampel swab serviks akan diperiksa di laboratorium untuk mendeteksi apakah ada materi genetic dari HPV pada sel tersebut.

Efek samping pemeriksaan HPV DNA 

  • ·         Pendarahan ringan yang bisa berlangsung 1-2 hari.
  • ·         Rasa nyeri/sakit di perut bawah yang mirip seperti nyeri haid.

Kapan sebaiknya melakukan pemeriksaan HPV DNA? 

  • ·         Tes HPV DNA biasanya disarankan untuk wanita usia 30 tahun ke atas.

  • ·         Pemeriksaan ini bisa dilakukan sebagai tes tunggal maupun dikombinasikan dengan Pap Smear.