HPV adalah virus DNA yang dapat menular melalui
kontak langsung. Infeksi HPV tipe risiko tinggi dapat menyebabkan
perubahan sel serviks yang berpotensi menjadi kanker serviks.
HPV DNA dapat dilakukan bersamaan dengan pap smear
sebagai pemeriksaan penyaring kanker serviks.
Beberapa kelompok yang berisiko mengalami infeksi
HPV tipe risiko tinggi, di antaranya: Wanita di atas 30 tahun, Memiliki
gangguan kekebalan tubuh (HIV atau lupus), Berhubungan seksual di usia belia
(< 20 tahun), Bergonta-ganti pasangan seksual, Merokok.
HPV bisa sembuh, karena sistem imun akan
memproduksi antibodi yang melawan virus HPV dan membersihkannya dari
tubuh.
Tujuan pemeriksaan HPV DNA
·
Mendeteksi
dini kanker serviks.
·
Memantau
lebih lanjut jika hasil tes menunjukkan adanya infeksi HPV berisiko tinggi
Cara pemeriksaan HPV DNA
·
Mengambil
sampel sel dari leher rahim (serviks)
·
Mengambil
sampel urin.
·
Sampel swab
serviks akan diperiksa di laboratorium untuk mendeteksi apakah ada materi
genetic dari HPV pada sel tersebut.
Efek samping pemeriksaan HPV DNA
- ·
Pendarahan
ringan yang bisa berlangsung 1-2 hari.
- ·
Rasa
nyeri/sakit di perut bawah yang mirip seperti nyeri haid.
Kapan sebaiknya melakukan pemeriksaan HPV
DNA?
- ·
Tes HPV DNA
biasanya disarankan untuk wanita usia 30 tahun ke atas.
- ·
Pemeriksaan
ini bisa dilakukan sebagai tes tunggal maupun dikombinasikan dengan Pap Smear.